Senin, 27 Februari 2017

Per 1 Maret, Luno Indonesia Kutip Biaya Transaksi Bitcoin, Ini Alasannya



Perusahaan bursa Bitcoin, Luno Indonesia, akan memungut biaya pengiriman dan penerimaan Bitcoin sebesar 0,0002 Bitcoin atau 20 ribu satoshi per transaksi. Sebelumnya, perusahaan itu menggratiskan biaya transaksi bagi para penggunanya. Namun, Luno memberikan alternatif biaya tranksaksi Bitcoin gratis lewat email dan nomor ponsel.

Dalam blog yang dirilis 22 Februari 2017 itu, Co Founder sekaligus CTO Luno, Timothy Stranex, mengatakan, kondisi terkini menyebabkan Bitcoin tidak lagi sesuai untuk transaksi pembayaran dengan nilai kecil. Meski sebelumnya Bitcoin sering dipromosikan sebagai solusi murah dan baik untuk pembayaran mikro, kini promosi itu tidak sepenuhnya benar.

Lantaran sepak terjang Bitcoin semakin populer, demikian Stranex menjelaskan dalam blog Luno, hal itu mengakibatkan jumlah transaksi bertambah dengan cepat. Sumber computing yang diperlukan untuk memproses transaksi beberapa tahun lalu sangat minim, namun sekarang jumlahnya sangat signifikan. Kebijakan ini juga berlaku di sejumlah negara lain.

Selain itu, kapasitas Bitcoin blockchain dibatasi block size limit. Acap kali jumlah transaksi yang diproses lebih banyak ketimbang kemampuan sistem. Sebab itu, banyak orang dan bisnis di jaringan Bitcoin (seperti penambang/miners dan node operators) mulai menyarankan untuk memprioritaskan dan mengurangi beban dengan biaya transaksi.

Sejak Luno berdiri, Stranex mengklaim, perusahannya membayarkan biaya transaksi ini untuk para pelanggannya. Namun, seiring dengan meningkatnya biaya dan jumlah orang yang menggunakan layanan, biaya transaksi menjadi sangat besar. Untuk mengirimkan satu transaksi beberapa tahun lalu, Luno membayar 0,0001 Bitcoin atau US$ 0,02.

Namun untuk memproses transaksi yang sama saat ini, Luno harus membayar 0,0004 Bitcoin atau US$ 0,42, kenaikan 20 kali lipat jika dikonversi dalam mata uang konnvensional. Membayarkan biaya ini juga mendorong perilaku tidak efisien seperti mengirim ribuan transaksi kecil melalui jaringan ini saat satu transaksi besar sebenarnya lebih efisien.

Lewat blog-nya, Stranex mengaku perusahaannya tidak mendapatkan keuntungan apapun dari transaksi kirim dan terima ini, namun hanya untuk menutup kerugian dalam memberlakukan biaya itu. “Dengan memberlakukan biaya asli transaksi ini, pelanggan dapat memutuskan perilaku transaksi mereka dengan lebih baik,” kata Stranex.

Kutipan biaya pengiriman dan pembayar itu hanya berlaku untuk transaksi yang dikirimkan melalui Bitcoin yang melewati jaringan blockchain. Stranex menegaskan, Luno juga mendukung metode pembayaran alternatif, yakni pembayaran Bitcoin off-chain. Fitur gratis ini telah tersedia untuk semua pelanggan Luno yang dapat diunduh gratsi di Google Play Store.  

Dalam prosesnya, pembayaran yang dilakukan pelanggan Luno ke orang lain dilakukan secara internal tanpa harus ditransmisikan melalui jaringan Bitcoin. Dengan itu, Luno tidak perlu mengenakan biaya transaksi. Anda tinggal memasukkan alamat email atau nomor ponsel penerima ketika mengirimkan pembayaran, dan akan diproses dengan nol biaya.

Penulis: Admin
Foto: Luno Indonesia

Jangan Lewatkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar