Selasa, 28 Februari 2017

Harga Bitcoin Terus Perkasa, Cetak Rekor Baru di US$ 1.210

Harga Bitcoin tidak menunjukkan tanda-tanda penurunan di bawah level tertingginya sepanjang masa. Setelah diperdagangkan di atas US$ 1.000 selama lebih dari dua pekan, harga Bitcoin kini oleh para analis disebut telah membentuk titik keseimbangan baru. Mata uang digital atau cryptocurrency terbesar itu sudah menikmati rentangan kenaikan terpanjang dalam sejarah di atas US$ 1.000, yang dimulai pada 14 Februari 2017.

Selama periode ini, harga Bitcoin terus naik hingga mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah dari US$ 1.186,33 pada 23 Februari 2017 dan kemudian naik ke tingkat rekor baru selama sesi berikut. Menurut CoinDesk Bitcoin Price Index (BPI), mata uang digital baru-baru ini mencapai tertinggi baru sepanjang masa melewati rekor sebelumnya, ketika berada di posisi US$ 1.210,16 pada pukul 03.00 waktu setempat atau Rabu dini hari.

Pada saat laporan ini diunggah, Rabu, 1 Maret 2017, harga Bitcoin turun tipis dari tingkat tertingginya dan diperdagangkan pada US$ 1,196.38. Namun, sejumlah pengamat pasar Bitcoin menegaskan, harga Bitcoin bisa segera menikmati kenaikan signifikan jika otoritas bursa Amerika Serikat menyetujui proposal Winklevoss Bitcoin ETF, yang akan mengucurkan dananya di bursa. Keputusan tersebut memiliki tenggat waktu persetujuan pada 11 Maret 2017.

Menurut sejumlah analis, para trader sudah memasukkan faktor persetujuan proposal Winklevoss dalam volatilitas harga Bitcoin. Tapi banyak pengamat pasar kemungkinan proposal Winklevoss untuk disetujui oleh otoritas keuangan sangat tipis. Investor dan pengusaha Vinny Lingham, misalnya, memberikan angka 10-15 persen untuk kemungkinan proposal itu disetujui dalam postingan blog-nya baru-baru ini.

Sementara Spencer Bogart, mantan analis bank investasi Needham & Co LLC, mengindikasikan kemungkinan otoritas bursa memberikan persetujuan kurang dari 25 persen. Jika proposal Winklevoss disetujui, demikian prediksi para analis, maka faktor ini bisa mendongkrak kenaikan harga Bitcoin yang tajam. Namun sebaliknya, jika hasilnya adalah penolakan dari ETF, hal ini bisa mendorong harga Bitcoin terjun ke jurang,

Namun, di tengah situasi yang tidak menentu tersebut, menurut laporan CoinDesk, harga Bitcoin mengalami sedikit volatilitas dalam beberapa hari terakhir, yang bergerak antara US$ 1.170 dan US$ 1.210. Bahkan harga Bitcoin masih menikmati kenaikan yang terus stabil. Adapun harga Bitcoin di dua bursa utama Indonesia tercatat hampir serupa, yakni VIP Bitcoin di level Rp 15.310.100 dan Luno di posisi Rp 15.330.500.

Penulis: Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar