Kamis, 23 Februari 2017

5 Kisah Mengejutkan di Balik Heboh Bitcoin


Bitcoin telah berkembang selama beberapa tahun, waktu yang cukup bagi mata uang digital itu merajut kenangan tak terlupakan. Cerita itu memang mengejutkan, karena sejumlah tokoh yang terlibat di dalamnya menemukan kondisi keuangannya bak roller coaster. Sebagian besar dari mereka tak menyangka hidupnya akan berubah seperti sekarang. Berikut ini adalah beberapa cerita tentang Bitcoin yang paling menakjubkan seperti dilansir oleh The Merkle.

 
#5 Merampok demi Bitcoin Senilai US$ 1.100

Seorang pria Brooklyn berusia 28 tahun memakai situs Craigslist untuk menjual Bitcoin kepada seseorang di sekitar tenpat tinggalnya. Dia menggunakan website untuk menghindari kerepotan saat menjual di bursa Bitcoin online. Tapi hal yang tak terduga terjadi. Orang asing yang membeli Bitcoin dari pria itu membawanya ke mobil bermerek Honda yang sedianya menjadi tempat mereka untuk menyelesaikan kesepakatan pembelian Bitcoin.

Ketika sudah berada di dalam mobil, sekonyong-konyong seorang pria yang bersembunyi di balik kursi belakang menodongkan sepucuk pistol kepada pemuda asal Brooklyn, dan memaksa dia untuk mentransfer semua Bitcoin--saat itu senilai US$ 1.100 atau sekitar Rp 14,7 juta--miliknya. Bitcoin itu pun berpindah ke tangan perampok. Kemudian, gerombolan perampok tersebut merebut ponsel pria malang itu dan melarikan diri.


#4 Pencurian Terbesar 800 Ribu Bitcoin

Mt. GOX adalah bursa pertukaran Bitcoin terbesar di dunia ketika pencurian Bitcoin menghebohkan dalam sejarah terjadi. Diduga, seorang hacker atau peretas mencuri sekitar 800 ribu Bitcoin dari perusahaan tersebut, setara dengan US$ 400 ribu pada saat itu. Pencurian itu cukup membuat Mt GOX bertekuk lutut. Perusahaan yang berbasis di Tokyo ini pun menyatakan kebangkrutan. Hari ini, 800 ribu Bitcoin bernilai lebih dari US$ 880 juta, atau Rp 17,6 triliun.

“Ada kelemahan dalam sistem kami, dan Bitcoin kami pun menghilang. Kami menimbulkan kesulitan dan ketidaknyamanan bagi banyak orang, dan saya merasa sangat menyesal atas apa yang telah terjadi," kata CEO Mt. GOX, Mark Karpeles. Penyelidikan yang dipimpin oleh para penegak hukum menemui jalan buntu lantaran kurangnya bukti, tapi Mark Karpeles didakwa oleh Jaksa dengan pasal penggelapan.


#3 Beli Rumah Untung US$ 1,3 Juta

Menurut cerita CCO Bitpay Sonny Singh seperti yang ia tuturkan kepada Bloomberg Markets, pergerakan naik-turun harga Bitcoin membantu seorang pria mencetak keuntungan US$ 1,3 juta atau sekira Rp 17,35 miliar saat ia berusaha membeli sebuah rumah. Pria itu membayar US$ 4 juta untuk perkebunan dan menyatakan minatnya membayar pembelian dengan Bitcoin. Setelah transaksi dimulai, satu Bitcoin bernilai US$ 750.

Namun berkat volatilitas harga, nilai Bitcoin tersebut kemudian senilai lebih dari US$ 1.000 atau sekitar Rp 13,4 juta di ujung transaksi pembelian. Pada dasarnya pembeli rumah yang beruntung itu mendapat "hadiah kecil" dalam hidupnya, hanya karena ia sudah memutuskan untuk membayar transaksi dengan Bitcoin.


#2 Membuang 7.500 Bitcoin

Kembali sebuah cerita konyol. Seorang pria bernama James Howells menambang 7.500 Bitcoin yang kemudian disimpan dalam hard drive komputer di rumahnya. Pada 2009, ketika pertama ia menambang Bitcoin, harga mata uang digital itu tidak ada apa-apanya, sehingga James memutuskan tidak menggunakannya. Beberapa tahun kemudian, saat membersihkan meja, ia membuang hard drive komputer  tanpa mengingat ada Bitcoin di dalamnya.

Howells membuang hard drive, sekaligus mengirimkannya ke tempat pembuangan sampah. Kemudian Howelss mencoba untuk mengambilnya, tetapi apalah daya dia tidak menemukan kembali harta karun tersebut. Ketika dibuang, Bitcoin yang berada di dalam hard drive ditaksir senilai lebih dari US$ 600 ribu. Saat ini, Bitcoin milik Howells diperkriakan bernilai lebih dari US$ 8 juta atau sekitar Rp 106 miliar.


#1 Investasi US$ 1.000 dalam Bitcoin, Dijual US$ 100 Ribu

Erik Finman diperkenalkan kepada Bitcoin pada 2012 oleh kakaknya. Kakaknya mengirimkan kepada Erik 0,2 Bitcoin agar dia mendapatkan nuansa ketika nama cryptocurrency tersebut tengah naik daun. Kemudian, neneknya memberi Erik hadiah senilai US$ 1.000 atau Rp 13,4 juta untuk seiring perayaan Paskah. Pemuda 15 tahun itu lantas memutuskan untuk membeli sejumlah Bitcoin dengan uang pemberian neneknya tersebut.

Setengah tahun kemudian, Erik menjual tabungan Bitcoin-nya seharga US$ 100 ribu atau sekitar Rp 1,34 miliar, sebuah imbal hasil yang luar biasa atas investasi (ROI). Pengusaha muda itu akhirnya memutuskan menggunakan uang dari penukaran Bitcoin untuk meluncurkan Botangle.com, layanan bimbingan online. Sayangnya, saat ini situs Botangle.com sudah nonaktif. Tidak jelas apakah usaha Erik bangkrut atau masih terus berjalan.

Foto: Pixabay

Jangan Lewatkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar