Sebuah pemandangan langka tersaji di Rusia, ketika mesin ATM Bitcoin muncul di kota terbesar kedua negara itu, St. Petersburg. Mesin, yang dioperasikan perusahaan penukaran Bictoin, Bitlish, ini menawarkan fasilitas penukaran Bitcoin, Ethereum, Litecoin, dan Zcash. AT Bitcoin tersebut juga dilengkapi dengan data nilai tukar yang diperbarui secara otomatis.
Mesin ATM Bitcoin itu dapat ditemukan di pusat perbelanjaan di Sredny Prospekt V.O. 36, yang terletak di kota di Pulau Vasilevsky. Pulau ini berbatasan dengan dua sungai, yakni masing-masing Bolshaya Neva dan Malaya Neva di sebelah selatan dan timur laut. Adapun di sebelah selatan, Vasilevsky berbatasan dengan Gurun Finlandia.
Seperti yang
dilansir oleh laman Cointelegraph, Selasa dini hari, 28 Februari 2017,
pemasangan ATM tersebut kemungkinan akibat dari dorongan Bitlish untuk membangun
ATM di sejumlah kota besar Rusia, yang karena persoalan hukum setempat hanya dibatasi mempunyai sepasang
mesin saja di Negara Beruang Merah.
Munculnya
mesin ATM Bitcoin di St Peterseburg diperkirkan terkait hasil konferensi yang membahas
Bitcoin dan Blockchain baru-baru ini di Moskow. Belum ada informasi resmi mengenai
pemasangan ATM Bitcoin di St Petersburg. Tidak ada mesin Rusia saat
ini pada daftar CoinATMRadar. Ketika dikonfirmasi tentang ATM itu, belum
dibalas oleh Bitlish.
Pemasangan ATM Bitcoin itu mengisyaratkan tanda perubahan zaman mengenai hubungan Rusia dengan mata uang digital atau cryptocurrency. Sebelumnya secara de facto Bitcoin dilarang sebagai "pengganti" alternatif rubel. Namun, tahun ini bank sentral Rusia mengisyaratkan perspektif baru. "Auran yang melarang Bitcoin menjadi kontraproduktif bagi negara itu," kata Cointelegraph.
Pemasangan ATM Bitcoin itu mengisyaratkan tanda perubahan zaman mengenai hubungan Rusia dengan mata uang digital atau cryptocurrency. Sebelumnya secara de facto Bitcoin dilarang sebagai "pengganti" alternatif rubel. Namun, tahun ini bank sentral Rusia mengisyaratkan perspektif baru. "Auran yang melarang Bitcoin menjadi kontraproduktif bagi negara itu," kata Cointelegraph.
Penulis:
Admin
Foto:
Cointelegraph
Jangan Lewatkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar