Sabtu, 11 Februari 2017

Bitcoin Bikin Penasaran, Bagaimana Cara Mendapatkannya?


Baiklah. Dalam tulisan di sini dan juga di sini, kita telah mempelajari dasar-dasar Bitcoin. Nah, langkah berikutnya adalah mendapatkan Bitcoin. Tapi bagaimana caranya? Wahai para pemula, berikut ini BitcoinKepo ingin berbagi panduan sederhana kira-kira apa langkah yang perlu Anda ketahui sebelum mendapatkan Bitcoin. 

Jadi, Anda dapat membeli Bitcoin baik dari bursa jual-beli, atau langsung dari orang lain melalui pasar terbuka. Anda dapat membeli Bitcoin dalam berbagai cara, mulai dari uang tunai, kartu kredit atau debit lewat transfer, atau bahkan dengan cryptocurrency lainnya. Semua tergantung pada siapa Anda membeli dan di mana Anda tinggal.

Yang cukup mengejutkan, ternyata masih tidak mudah membeli Bitcoin dengan kartu kredit atau PayPal, tergantung kebijakan otoritas keuangan di negara Anda. Sedangkan di Indonesia, aturan Bitcoin sendiri memang belum dibentuk. Dalam pernyataannya pada 2014, pejabat Bank Indonesia menyatakan Bitcoin bukan alat pembayaran yang sah.


Adapun pembayaran Bitcoin dengan kartu kredit di negara lain tadi juga gampang-gampnag susah. Kondisi ini disebabkan transaksi kartu kredit dapat dengan mudah diselesaikan dengan satu panggilan telepon ke perusahaan kartu: tolak. Kenapa bisa? Bisa saja, karena sulit membuktikan barang berpindah tangan saat mentransfer Bitcoin.

Namun, belakangan opsi lain berkembang bagi konsumen di sejumlah negara. Di Amerika Serikat, bursa Coinbase, dan Circle menawarkan pembelian dengan kartu kredit. Bittylicious, CoinCorner dan Coinbase menawarkan layanan ini di Inggris, yang menerima kartu kredit berpengaman 3D dan kartu debit di jaringan Visa dan MasterCard.


Pertama dan Utama: Bikin Dulu Dompet Bitcoin

Berikutnya, Anda akan membutuhkan tempat untuk menyimpan Bitcoin. Dalam dunia per-Bitcoin-an, tempat menampung Bicoin itu disebut dengan wallet atawa dompet. Kira-kira pengertiannya samalah dengan rekening di bank.

Tergantung pada tingkat keamanan yang Anda inginkan, wallet yang berbeda akan memberikan tingkat keamanan yang tak sama. Beberapa perlakuan itu mirip dengan akses rekening pengeluaran sehari-hari yang sebanding dengan dompet kulit yang biasa Anda simpan di lemari makan. Sementara level keamanan wallet yang lain sama seperti level perlindungan maksimum di penjara Nusa Kambangan.

Baca Juga: Riuh Bitcoin, Inikah 3 Biang Penyebab Harganya Sempat Anjlok?


Pilihan pertama dalam menyimpan Bitcoin adalah: (1) dompet software yang tersimpan pada hard drive komputer Anda, (2) secara online melalui layanan berbasis web, atau (3) layanan 'lemari besi' yang membuat Bitcoins dilindungi secara offline atau wallet serba guna yang menggunakan sejumlah kunci untuk melindungi akun.

Kebanyakan wallet memiliki kerentanan: jika Anda menyimpan Bitcoin secara lokal pada komputer pribadi, pastikan Anda membuat dompet cadangan secara teratur dalam drive kalau-kalau komputer rusak atau error. Wallet dari web online membentengi akun dengan bergabai tingkat keamanan terhadap serangan hacker, mulai keamanan yang cukup baik (otentikasi multi-faktor) hingga level keamanan yang rapuh (ID dan password).


Bursa dan Wallet Online

Para pemula di ranah Bitcoin akan menemukan berbagai macam perusahaan bursa pertukaran dan wallet, yang saling bersaing dalam bisnis mereka. Beberapa perusahaan dibentuk hanya melayani pedagang institusional, sementara yang lain menyediakan layanan dompet sederhana dengan kemampuan pembelian dan penjualan lebih terbatas.

Kebanyakan perusahaan penukaran dan dompet akan menyimpan sejumlah mata uang digital untuk Anda, seperti haknya rekening bank biasa.

Pertukaran dan dompet adalah pilihan terbaik jika Anda ingin terlibat dalam perdagangan reguler dan ajang spekulasi di perdagangan Bitcoin. Sebabnya, perusahaan itu hanya perlu sedikit informasi identitas dan tidak membebankan prosedur penyiapan birokrasi panjang, yang biasanya melibatkan bukti identitas dan memasok informasi kontak rinci.


Persyaratan tersebut adalah hukum yang berlaku di sebagian besar negara dan tidak ada perusahaan yang diatur bisa melanggar aturan itu. Setiap perusahaan yang berinteraksi dengan sistem keuangan pemerintah harus memenuhi syarat 'know your customer' (KYC) dan beleid anti-pencucian uang.

Pilihan pertukaran terbaik adalah tergantung di mana Anda tinggal. Saat ini, perdagangan pertukaran Bitcoin dengan volume terbesar yaitu Bitfinex (Hong Kong), Bitstamp (Amerika Serikat), BTC-e (tidak diketahui), Kraken (AS), Huobi (Cina dan Hong Kong), OKCoin (Cina) dan BTCC ( Cina).

Coinbase adalah dompet dan pertukaran layanan populer yang juga memperdagangkan dolar AS dan euro untuk Bitcoin. Perusahaan ini memiliki web dan aplikasi mobile. Mereka semula hanya melayani pengguna Bitcoin di Negeri Abang Sama, namun Coinbase baru-baru ini dibuka untuk sejumlah besar negara-negara Eropa.

Xapo, penyedia dompet dan kartu debit Bitcoin, belum lama ini juga ikut terjun dalam hingar-bingar perdagangan Bictoin. Mereka menawarkan deposit atau penyimpanan dalam mata uang reguler yang dikonversi ke dalam akun Bitcoin Anda.

Baca Juga:
Cetak Sejarah, Bank Bitcoin Pertama di Dunia Dibuka di Austria

Setelah membuat akun, Anda mungkin perlu menghubungkan rekening bank konvensional untuk memindahkan dana antara rekeing itu dengan rekening Bitcoin melalui transfer. Hal ini biasanya memerlukan biaya. Beberapa bursa memungkinkan Anda untuk melakukan deposit langsung ke rekening bank mereka, yaitu melalui kasir, bukan ATM.

Di Indonesia sendiri, para pengguna Bitcoin dapat membuka walletnya di sejumlah web online, antara lain seperti VIPBitcoin, Triv, dan Luno (dulu bernama BitX). Ketiga perusahaan ini taka hanya menyediakan layanan pembuatan wallet gratis, juga memliki platform dan aplikasi perdagangan Bitcoin. Untuk tempat dan lokasi pembelian dan perdagangan Bitcoin di Indonesia, nanti akan dibahas tersendiri.

 
Tetap Waspada dengan Bursa dan Wallet

Meskipun sejumlah perusahaan penyedia wallet melengkapi pendaftaran Anda dengan bukti persyaratan identitas, namun bursa dan dompet Bitcoin tidak memberikan perlindungan yang sama seperti yang dilakuukan oleh lembaga perbankan.

Sebagai contoh, seringkali tidak ada atau asuransi terbatas yang melindungi akun Anda jika pertukaran melenceng dari bisnis atau Bitcoin dirampok oleh hacker alias peretas, seperti yang terjadi dengan perusahaan bursa Bitcoin terkenal Mt GOX asal Tokyo, Jepang.



Bitcoin tidak memiliki status hukum sebagai mata uang yang sah di sebagian besar belahan dunia, termasuk Indonesia. Otoritas setempat biasanya tidak tahu bagaimana cara terbaik untuk menyelesaikan kasus pencurian Bitcoin. Beberapa bursa ketiban pulung dirampok para hacker biasanya menggantikan dana nasabah dengan dana sendiri, tetapi pada tahap ini mereka sebetulnya secara hukum tidak diwajibkan untuk melakukannya.

Selanjutnya, jika pencurian dari dompet pribadi Anda terjadi karena ada sandi keamanan yang rapuh, Anda tidak memilikijaminan bahwa Bitcoin Anda akan kembali. Sejumlah bank kovensional menolak mengganti dana yang hilang dari hasil pertukaran mata uang digital dengan dalih belum diatur oleh regulasi setempat.
 

Foto: Pixabay, Cryptonfc

Jangan Lewatkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar