Selasa, 07 Maret 2017

Harga Bitcoin Tiba-tiba Terjun Bebas US$ 100, Cina Jadi Biang Keladi Lagi?

Harga Bitcoin terjun bebas lebih dari US$ 100 dalam hitungan menit, Selasa pagi waktu setempat atau Selasa sore waktu Indonesia, 7 Maret 2017. Harga mata uang digital itu turun sekitar 1,5 persen dari US$ 1.260 pada 06.00 sebelum jatuh di bawah US$ 1.160 selama 30 menit. Pada 07.12 harga Bitcoin turun 5 persen atau US$ 62 mendekati US$ 1.218.

Menurut Business Insider, tidak ada berita yang dapat langsung dikaitkan dengan terjun bebasnya harga Bitcoin. Namun sekitar dua jam sebelumnya judul berita Bloomberg mengutip pernyataan resmi People’s Bank of China (PBOC) atau bank sentral Cina, yang menyarankan regulasi terhadap Bitcoin baru-baru ini bukan keputusan sementara.

Belum lama ini PBOC ini mengumumkan telah menindak sejumlah pelaku perdagangan Bitcoin di Negeri Panda. Peringatan itu dipatuhi oleh sejumlah bursa Bitcoin terbesar di Cina, seperti OKCoin, Huobi, dan BTTC, yang kemudian menerapkan biaya transaksi 0,2 persen per transaksi dan mengumumkan penundaaan penarikan Bitcoin dan Litecoin.


Selasa ini juga diwarnai spekulasi terkait kegelisahan terhadap keputusan otoritas bursa Amerika Serikat, atau Securities and Exchange Commission (SEC). SEC diharapkan mengeluarkan keputusan apakah menyetujui atau tidak terhadap setidaknya salah satu dari tiga investor yang akan memperdagangkan Bitcoin di bursa dengan tenggat 11 Maret 2017.

Harga Bitcoin menikmati kenaikan beruntun hingga 27 persen sepanjang 2017 setelah meroket 120 persen di 2016. Bitcoin menjadi mata uang dengan performa terbaik dalam dua tahun terakhir. Hingga Selasa malam ini, harga Bitcoin mencoba memulihkan diri. Di bursa CoinDesk tercatat harga Bitcoin US$ 1.235,28, dan Coinbase di level US$ 1.240,18.


Penulis: Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar