Minggu, 26 Maret 2017

Ketika 5 Perusahaan Ini Bermain di Dua Kaki, Bitcoin dan Ethereum

Perusahaan dan pengusaha di seluruh dunia sedang dilanda demam teknologi Blockchain untuk menciptakan model bisnis baru. Beberapa proyek ini bergantung pada Blockchain, yang juga jaringan pendukung Bitcoin. Namun perusahaan ini tampaknya juga tergiur dengan pengembangan Ethereum. Kedua mata uang digital terbesar itu menawarkan beberapa keuntungan. Walhasil, menurut laman The Merkel, sejumlah perusahaan dan investor memacu bisnisnya lewat permainan di dua kaki.


CIRCLE

Sejak Circle menjauh dari Bitcoin, hanya masalah waktu sampai perusahaan ini mengumumkan rencana baru mereka. Selain masih menggunakan Bitcoin sebagai pakem untuk menyelesaikan skama pembayaran global yang cepat, Circle juga mengembangkan jaringan Ethereum. Bahkan, perusahaan memakai jaringan Blockchain milik Ethereum untuk kendaraan investasi mereka, “Spark”. Sebabnya, jaringan Ethereum dianggap solusi yang lebih matang dan praktis. Keputusan menarik, meski perlu dicatat Spark akan bersinggungan dengan jaringan Blockchain lainnya.


BRAVE

Browser Brave mendapat sambutan baik di tengah komunitas cryptocurrency. Kemampuannya mengubah pengalaman menonton iklan sambil sambil berselancar di web bakal berdampak besar. Belum lama ini, Brave berniat menawarkan sejumlah insentif kepada pengguna. Bahkan, tim Brave mau membayar asalkan pengguna browser mengaktifkan iklan. Semenrara pengguna browser Brave memiliki solusi pembayaran Bitcoin saat menelusuri konten favorit, insentif baru ini akan mengubah peta persaingan.

Token digital—yang disebut Basic Attention Token—akan dirilis akhir tahun ini. Sebagian besar dari koin itu, menurut petinggi Brace, akan dijual kepada investor selama penawaran koin perdana atau Initial Coin Offering (ICO). Token baru ini berbasiskan jaringan Ethereum dan diperkirakan memainkan peran kunci dalam platform iklan digital mereka yang baru. Kode sumber untuk platform anyar tersebut akan dibuat open source pada layanan hosting Internet, GitHub, akhir 2017.


STORJ

Meski sejak awal proyek Storj dirancang berdasarkan jaringan Blockchain milik Bitcoin, tampaknya tim mereka berubah pikiran. Dalam pengumuman barunya, perusahaan itu memperkenalkan Counterparty yang berbasiskan token Storj dan dinamai SJCX. Counterparty akan dihubungkan dengan Blockchain milik Ethereum. Alasan perubahan ini tidak sulit dijelaskan, yakni menggunungnya biaya transaksi Bitcoin, penundaan pengiriman transaksi, dan kurangnya pengembangan yang disediakan platform Counterparty.


FACTOM

Proyek Factom salah satu yang cukup menarik. Perusahaan tersenut mengikatkan data sensitif ke dalam Blockchain milik Bitcoin. Namun dmeikian, Factom juga menghubungkannya ke dalam jaringan Ethereum. Pendekatan dua kaki ini akan menjamin informasi dapat disimpan aman setiap saat. Selain itu, langkah tersebut untuk menunjukkan kedua Blockchain memiliki peran penting dalam bisnis produk dan layanan mereka di masa mendatang.


BLOCKCHAIN CAPITAL

Kendati Blockchain Capital tidak aktif mengembangkan aplikasi dan proyek sendiri, mereka adalah investor utama dalam banyak proyek berbasis Blockchain. Blockchain Capital mengucurkan jutaan dolar ke proyek-proyek berbasis Blockchain milik Bitcoin. Namun fokus perusahaan terbelah akhir-akhir. Perusahaan itu justru menjadi sangat serius tentang Ethereum. Blockchain Capital mulai menyebarkan setengah dari anggaran mereka untuk investasi tahap awal yang berorientasi Ethereum.

Foto: Computer Weekly

Jangan Lewatkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar