Selasa, 14 Maret 2017

Catat Ini, 6 Cloud Mining Bitcoin Top yang Terbukti Scam


Sepanjang sejarah Bitcoin, ada banyak penipuan bermodus cloud mining alias pertambangan awan. Bukan hal yang hebat, tapi cukup mengejutkan. Apalagi banyak pemegang cryptocurrency atau mata uang digital yang mencari cara meningkatkan kepemilikan Bitcoin dengan usaha sedikit mungkin. Sayangnya, penipuan (scam) ini berarti sejumlah orang kehilangan uang dengan berinvestasi dalam cloud mining. Berikut daftar cloud mining yang terbukti scam seperti yang dikutip dari laman The Merkle, Selasa, 14 Maret 2017.


HASHINVEST

Meskipun nama perusahaan pertambangan Bitcoin ini terdengar cukup menarik, HashInvest tidak pernah berniat membayar penggunanya dalam jangka panjang. Skema Ponzi yang menjadi modus usaha mereka tiba-tiba berantakan setelah dana baru berhenti dari pemodal baru menyalurkan Bitcoin kepada investor. Situasi ini hal biasa dalam modus penipuan pertambangan awan Bitcoin, karena mereka kehabisan uang lebih cepat daripada yang diantisipasi. Situs ini diluncurkan Oktober 2016, namun berhenti membayar sesaat setelah peluncuran.


HASHPOKE

Banyak pengguna Bitcoin cukup terkejut ketika penambangan awan Bitcoin yang terdaftar di Belgia mencoba eksis. Mengingat Belgia adalah salah satu negara termahal di Eropa untuk biaya listrik, klaim seperti itu menggelikan. Meskipun peluncuran terjadi Agustus 2016, usia perusahaan tersebut hanya seumur jagung. Mereka membayar pengguna secara otomatis selama beberapa pekan pertama, namun pembayaran berhenti akhir 2016. Awalnya perusahaan membuat pengembalian investasi (ROI) menjanjikan, tapi dana akhirnya mengering.


BITEMINER

Salah satu penipuan dalam pertambangan awan yang terungkap dalam beberapa bulan terakhir adalah Biteminer. Walaupun konsepnya tampak oke di awal berdirinya, sangat sedikit investor yang bisa meminta depositnya kembali. Biteminer adalah salah satu perusahaan yang tidak pernah memberi bukti hardware pertambangan atau basis operasinya. Mereka juga menjanjikan return harian agak tinggi, yang akhirnya menyebabkan platform ini gulung tikar.


COINTELLECT

Menengok ke 2015, salah satu penipu dalam pertambangan awan terbesar bernama Cointellect. Perusahaan menerima deposit cryptocurrency dan kartu kredit untuk layanan mereka. Dengan menawarkan pengembalian harian tetap, jelas sejak awal perusahaan ini tidak akan bertahan lama. Perwakilan perusahaan bahkan nekat menghadiri konferensi Bitcoin di London untuk merekrut anggota baru, namun Cointellect menghilang tak lama kemudian. Banyak orang kehilangan uangnya dan tidak ada kerugian yang diganti sejak itu.


HASHOCEAN
 
Setiap orang yang terus mengawasi kelakuan perusahaan tambang awan Bitcoin, tentu saja mengingat nama HashOcean. Perusahaan ini terbukti menjalankan skema Ponzi. HashOcean sempat beroperasi lebih dari satu tahun sebelum kabur. Pengguna menerima pembayaran tepat waktu selama beberapa bulan sampai perusahaan tiba-tiba mengumumkan akan memindahkan operasi tambang ke pusat data baru. Setelah berita menyebar, kebusukan pun segera tercium. Sejak menutup situsnya tidak ada yang mendengar kabar dari HashOcean lagi.


GAWMINERS

Tidak mungkin membahas penipuan pertambangan awan Bitcoin jika tidak menyinggung GAWminers. Ini skema Ponzi terkenal, yang dioperasikan Homero Joshua Garza. Ia menyebabkan investor kehilangan jutaan dolar sebelum akhirnya menutup operasinya. Perusahaan ini kelihatan resmi karena ikut memperkenalkan PayCoin sebagai bagian dari platform GAWMiners. Pada akhirnya Garza melarikan diri negara dengan jutaan dolar curian dan tidak ada yang menalangi kerugian investor sejak saat itu. Tidak ada yang tahu juga keberadaan Garza hingga kini.

Penulis: Admin
Foto: Pixabay

Jangan Lewatkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar