Rabu, 15 Maret 2017

Tawaran Menggiurkan, Beli Tanah di Kawasan Ini Bisa Dibayar dengan Bitcoin

Dunia Bitcoin dan mata uang digital atau cryptocurrency adalah rumah bagi banyak konsep menarik. Sebuah inisiatif baru dengan nama Liberstad memungkinkan pemegang Bitcoin untuk membeli tanah di Norwegia. Ide ini konsep yang cukup menarik, meskipun ada banyak pertanyaan mengenai legitimasi proyek semacam itu. Mari kita lihat lebih dekat proyek apa yang ditawarkan Liberstad dan perlu tidaknya bagi pengguna untuk berhati-hati.

Sekilas, menurut laman The Merkle, Rabu, 15 Maret 2017, proyek Liberstad terlihat cukup menggiurkan. Ada sejumlah lahan di Norwegia bagian selatan, yang dapat dibeli dengan Bitcoin. Liberstad adalah kota swasta pertama di Norwegia yang menawarkan sebidang tanah siap dijual tanpa terlalu banyak tetek-bengek. Pengguna yang membeli sebidang tanah akan menerima akad jual-beli dan perlu membayar deposit 20 persen sebagai jaminan. Transaksi tersebut juga sekaligus penanda "reservasi" atas nama pembeli.

Boleh dikatakan bidang tanah yang dijual relatif cukup murah, mengingat pengguna bisa membeli sebidang tanah yang
langsung menjadi milik mereka. Untuk dana 35 ribu krone Norwegia—kurang lebih US $ 4.500 (sekitar Rp 60 juta) dengan kurs saat ini—pengguna dapat membeli lahan seluas 1.000 meter persegi. Pembayaran deposit akan dihitung berdasarkan nilai tukar krone Norwegia. Perusahaan berharap menjual 15 hektare lahan sebelum 19 Mei 2017.

Salah satu pertanyaan yang kemudian muncul adalah apakah uang yang dibayarkan dapat dikembalikan jika ada masalah di kemudian hari. Menurut laman Liberstad, pengguna akan menerima pengembalian dana deposito penuh pada 26 Mei. Memiliki aset di tempat ini mungkin membuat investor merasa nyaman. Selain itu, saat perusahaan menggunakan BitPay dalam memproses transaksi, ada jejak digital dari transaksi yang bisa dianggap resmi. Setelah pembayaran penuh selesai, pengguna akan menerima bukti kepemilikan.

Dengan berbagai pertimbangan, tawaran ini menjadi peluang investasi menarik. Bisa saja investor internasional ramai-ramai pindah ke Liberstad untuk mengamankan lahan mereka. Karena karakter Liberstad yang memiliki banyak rumah kabin, lahan ini umumnya dipakai sebagai lokasi berlibur. Sebaiknya pengguna tidak perlu pindah secara permanen ke Norwegia, karena sejumlah orang lebih banyak menjadikan tempat ini sebagai pelepas penat saja.

Perlu waktu yang relatif lama sampai semua bangunan didirikan. Selain itu, jalan penghubung masih perlu diciptakan. Seluruh proses ini diharapkan menelan waktu sekitar dua sampai tiga tahun. Investor dapat memulai pembangunan rumah sendiri atau meminta pihak lain melakukannya untuk mereka.

Kendati konsep ini terdengar agak menjanjikan, ada beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan. Misalnya, walaupun pengguna akan menerima bukti kepemilikan, tidak berarti mereka memperoleh lahan diinginkan. Sejauh ini, tidak ada kesepakatan resmi untuk menghutankan kembali lahan yang sudah dibabat, bahkan izin untuk mendirikan struktur bangunan di tanah ini. Meski tim mengklaim tidak ada lisensi khusus yang diperlukan untuk melakukannya, pemerintah cenderung menolak hal-hal di luar persyaratan yang berlaku umum.

Sebelum berinvestasi ke dalam proyek Liberstad, pemodal perlu melakukan persiapan dengan benar. Meskipun ini tampaknya proyek yang sah, mustahil kita melupakan aturan main yang positif. Selain itu, lokasi ini tidak bebas dari hukum Norwegia, tidak sepenuhnya “pribadi” dalam arti tradisional. Konsep seperti ini terdengar menjanjikan, namun ada banyak alasan untuk tetap berhati-hati.

Penulis: Admin
Foto: The Merkle

Jangan Lewatkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar