Analisis
dari lembaga keuangan terkemuka termasuk Bloomberg yakin bahwa kemungkinan proposal
bursa saham Bitcoin (Bitcoin ETF) milik si kembar Winklevoss akan disetujui
cukup tinggi. Sebabnya, ada unsur tak terduga dari Komisi Sekuritas dan Bursa
Amerika Serikat. Komisi memiliki tenggat hingga 11 Maret untuk menyikapi
proposal ini.
Ada perkembangan bagian-bagian yang mendukung persetujuan Bitcoin ETF. Beberapa bagian ini bisa memainkan faktor utama yang akan mendorong SEC menyetujui Bitcoin ETF pertama di dunia. Dan sisa bagian yang lainnya itu terus bergerak dan benar-benar bisa menghilangkan kemungkinan Bitcoin ETF diperkenalkan kepada publik.
Seperti yang dilansir Cointelegraph, Minggu, 5 Maret 2017, berdasarkan keputusan masa lalu SEC dan menyikapi inovasi ETF, sulit mendukung Winklevoss. Namun, keterlibatan US$ 30 miliar dari lembaga keuangan terkemuka dan partisipasi analis independen SEC dan si kembar Winklevoss, seperti KCG dan Susquehanna, memberi harapan.
Selama beberapa tahun terakhir, Bitcoin digambarkan sebagai emas digital. Bitcoin belum mencapai potensi teknologi sepenuhnya untuk beroperasi sebagai solusi jaringan yang efisien dan murah. Oleh karena itu, sebagian besar pengguna Bitcoin saat ini memanfaatkan jaringan Bitcoin untuk melindungi kekayaan mereka sekaligus menyelesaikan transaksi besar yang sebelumnya tidak mungkin tanpa kehadiran mediator.
Analis senior Bloomberg, Eric Balchunas, menjelaskan, SEC memperkenalkan ETF di masa lalu yang membuka pasar baru. Padahal, lembaga ini sebelumnya tidak banyak menarik minat pelaku industri saat itu. Contoh dari ETF tersebut adalah ASHR, yang telah disetujui oleh SEC sebelum perusahaan-perusahaan AS muncul untuk berdagang.
Mengapa Analis Percaya Bitcoin ETF Disetujui?
Sampai menjelang tanggal persetujuan, Balchunas menyatakan probabilitas Bitcoin
ETF untuk disetujui adalah 50 persen. Industri Bitcoin dan masyarakat cukup
optimistis terhadap persetujuan dari Bitcoin ETF, terutama karena upaya si
kembar Winklevoss dalam membawa lembaga keuangan terkemuka dalam State Street,
yang pada dasarnya mengoperasikan ETF dan mengambil alih proses audit.
State
Street, yang dikenal sebagai State Street Corporation, adalah induk usaha dari
layanan jasa keuangan di seluruh Amerika. State Street didirikan pada 1792 dan
merupakan lembaga keuangan tertua kedua di Amerika Serikat. Kantor pusat
perusahaan berada di Lincoln Street, Boston dan memiliki kantor di 29 negara di
seluruh dunia.
Satu keuntungan struktur ETF, menurut Balchunas, adalah harga premium bursa
saham Bitcoin yang signifikan lebih murah ketimbang instrumen saham Bitcoin
publik yang ada saat ini. Seperti yang terlihat di dalam instrumen dalam pasar
bebas (over-the-counter alias OTC). Saham Bitcoin di Bitcoin Investment Trust
(GBTC), misalnya, di pasar utama biasanya diperdagangkan dengan harga yang
tinggi.
Saat ini, GBTC diperdagangkan pada level US$ 129 per saham, yang merupakan
cermin dari harga US$ 1.290 per satu Bitcoin. Di pasar global, Bitcoin
diperdagangkan di level US$ 1.250. “Jika itu adalah saham likuid dengan hasil
yang tinggi, Anda mungkin bisa memperdagangkannya di bursa saham Bitcoin ETF
dengan harga premium di atas 1 atau 2 persen tapi itu jauh lebih baik daripada
pasar OTC,” ucap Balchunas.
Penulis:
Admin
Foto:
Pixabay
Jangan
Lewatkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar