Rabu, 22 Maret 2017

Bitcoin ‘Mengaum’ Lagi, Harga BTC Meroket ke US$ 1.072

Harga Bitcoin kembali ‘mengaum’ setelah terpuruk pekan lalu. Harga mata uang digital itu diperdagangkan lebih tinggi untuk dua hari beruntun ketika pada Selasa, naik 3 persen pada level US$ 1.072. Dengan kenaikan pada Selasa, 22 Maret 2017, harga Bitcoin—biasa disingkat dengan BTC—sudah meraup kenaikan 13 persen dalam dua hari berturut-turut.

Sebelumnya, laporan Wall Street Journal akhir pekan menunjukkan pengembang Bitcoin mengancam akan menciptakan “garpu keras” alias hard fork. Hard fork bakal menciptakan pasar alternatif untuk Bitcoin. Platform ini akan bertentangan dengan platform yang dikenal dunia saat ini sehingga berpotensi memunculkan perpecahan dan dua versi dari mata uang.

Seperti yang dikutip dari Business Insider, berita hard fork itu mengirimkan harga Bitcoin ke jurang penurunan 20 persen ​​pada akhir pekan ke level US$ 950 koin, terlemah sejak Januari. Tahun 2017 ini menjadi periode naik-turun yang dramatis bagi cryptocurrency tersebut. Bitcoin naik 20 persen pada pekan pertama tahun ini setelah melonjak 120 persen pada 2016.

Rekor demi rekor yang diciptakan Bitcoin itu menjadinya sebagai mata uang digital dengan performa terbaik untuk tahun kedua berturut-turut. Namun, Bitcoin kemudian jatuh 35 persen akibat berita dari Cina melalui People’s Bank of China yang akan mempertimbangkan snaksi keras atas perdagangan yang dilakukan sejumlah bursa Bitcoin di negara itu.

Meski didera sentimen negatif dari Cina, Bitcoin justru berhasil menapak lebih tinggi dengan kenakan lebih dari 50 persen. Berita buruk dari cina itu antara lain perusahaan pertukaran Bitcoin terbesar di Cina mengatakan mereka akan memulai mengutip pengisian biaya 0,2 persen untuk semua transaksi (sebelumnya tidak ada biaya). Kedua, mereka mengatakan mereka akan memblokir penarikan Bitcoin dari rekening pengguna.

Bitcoin mencetak rekor tertinggi di US$ 1.327 pada 10 Maret karena pedagang memborong Bitcoin mengantisipasi pengumuman Securities and Exchange Commission Amerika Serikat (semacam Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan) yang akan menerima proposal saham Bicoin (Bitcoin ETF) pertama milik si kembar Winklevoss.

Kenyataannya, SEC menolak Bitcoin ETF yang diusulkan Tyler dan Cameron Winklevoss. Walhasil, haga Bitcoin terjerembab sebesar 16 persen. Namun, Bitcoin berhasil dengan cepat memulihkan kerugian. Saat ini dua lagi Bitoin ETF yang mengajukan proposal. SEC memiliki tenggat 30 Maret 2017 untuk menerima atau menolak proposal itu.

Penulis: Admin
Foto: Pixabay

Tidak ada komentar:

Posting Komentar