Jumat, 10 Februari 2017

10 Alasan Kenapa Bitcoin Kita Butuhkan

Usia Bitcoin baru seumur jagung. Meski jaringan Bitcoin pertama kali mencuat pada awal Januari 2009, atau sekitar delapan tahun lalu, pamor mata uang digital atau cryptocurrency ini mulai menggetarkan kejayaan mata uang mainstream. Namun demikian, banyak orang yang masih belum paham mengapa mereka harus terus berupaya untuk menggunakan.


Mengapa menggunakan bitcoin? Seperti yang dikutip dari laman Coindesk.com, berikut ini 10 alasan mengapa Anda layak meluangkan waktu untuk terlibat dalam Bitcoin.

Cepat

Ketika Anda membayar cek dari bank lain ke bank Anda, bank biasanya menahan uang itu beberapa hari, karena mungkin saja mereka tidak percaya bahwa dana tersebut benar-benar tersedia. Demikian pula transfer internasional dapat mengambil waktu yang relatif lebih lama. Tapi, proses transaksi Bitcoin umumnya jauh lebih cepat.
Transaksi Bitcoin dapat terjadi seketika jika transaksi memiliki "nol-konfirmasi", yang berarti pedagang mengambil risiko menerima transaksi yang belum dikonfirmasi oleh blockchain, semacam teknologi pengkonfirmasi transaksi Bitcoin. Atau, mereka dapat menahan sekitar sepuluh menit jika seorang pedagang membutuhkan transaksi Bitcoin yang akan dikonfirmasi. Namun, proses transaksi bitcoin ini tetap jauh lebih cepat ketimbang transfer cek antar bank.

Murah

Halo, apa yang baru saja Anda katakan? Transaksi kartu kredit juga bisa seketika? Nah, itu benar. Tapi pedagang Anda (dan mungkin Anda) harus membayar untuk hak istimewa itu. Beberapa pedagang akan mengenakan biaya untuk transaksi kartu debit juga, lantaran mereka harus membayar 'komisi menggesek' untuk menjalankannya. Biaya transaksi Bitcoin sangat minimal, bahkan, dalam beberapa kasus, ongkosnya bisa gratis.

Pemerintah Tidak Bisa mengambilnya

Ingat apa yang terjadi di Siprus pada Maret 2013? Bank Sentral ingin mengambil kembali deposito asuransi lebih US$ 100 ribu, atau sekira Rp 13,3 miliar dengan kurs Februari 2017, untuk membantu tambahan modal. Namun, apa akibatnya? Kerusuhan besar merebak di masyarakat setempat. Peristiwa itu bermula ketika Bank Sentral ingin mengambil bunga deposito di bawah angka itu, tapi secara langsung mempengaruhi tabungan sebagian keluarga.

Kejadian seperti di Siprus, secara teori, tidak mungkin terjadi dengan bitcoin. Karena mata uang digital ini bersifat desentralisasi, yang tak terpusat pada satu lembaga atau perorangan. Anda ikut memilikinya. Tidak ada otoritas manapun yang memiliki kontrol terhadap Bitcoin, sehingga bank tidak bisa mengambilnya dari Anda. Bagi mereka yang yakin dengen kelemahan sistem perbankan tradisional itu, Bitcoin adalah keuntungan besar.

Tak Kembali

Setelah Bitcoin dikirimkan, segera ucapkan selamat tinggal. Seseorang yang telah mengirim Bitcoin tidak dapat menariknya kembali tanpa persetujuan penerima. Hal ini mempersempit aksi tipu-tipu yang sering menimpa transaksi kartu kredit, ketika orang sudah membeli lantas menghubungi perusahaan kartu kredit untuk melakukan tagihan balik, yang bisa mengembalikan nilai transaksi sebelumnya.

Informasi yang Tak Bisa Dicuri

Ini poin besarnya. Sebagian besar pembelian online hari ini dilakukan via kartu kredit, tapi pada 1920 dan 30-an, ketika cikal bakal pertama kartu kredit muncul, Internet belum dikenal. Kartu kredit seharusnya tidak pernah digunakan secara online lantaran tidak aman. Berkas formulir online mengharuskan Anda memasukkan semua informasi rahasia, semisal nomor kartu kredit, tanggal kedaluarsa, dan nomor CSV ke dalam web. Sulit untuk mencari cara paling aman untuk berbisnis online. Inilah sebabnya mengapa nomor kartu kredit terus dicuri.


Dalam transaksi Bitcoin, Anda tidak diharuskan menyerahkan informasi rahasia apapun. Sebaliknya, mereka menggunakan dua kunci atau yang biasa dikenal dengan Two Factor Authentication (2FA), yakni : kunci publik, dan satu pribadi. Siapapun dapat melihat kunci publik (yang sebenarnya alamat Bitcoin Anda), tetapi kunci pribadi Anda adalah rahasia.

Baca Juga: Riuh Bitcoin, Inikah 3 Biang Penyebab Harganya Sempat Anjlok? 

Ketika Anda mengirim Bitcoin, Anda 'menandai' transaksi dengan menggabungkan kunci publik dan pribadi secara bersama-sama, yang menerapkan fungsi matematika. Cara ini sebagai sertifikat yang membuktikan transaksi itu datang dari Anda. Selama Anda tidak melakukan aksi konyol apa pun, seperti keceplosan mengumumkan kunci pribadi Anda ke semua orang, transaksi Bitcoin bakal aman.

Tak Ada Inflasi

Problem mata uang kertas biasa adalah pemerintah dapat mencetak uang sebanyak yang mereka suka, dan ini sering dilakukan. Jika tidak ada dolar yang cukup untuk membayar utang negara, maka Federal Reserve (Bank Sentral Amerika Serikat), misalnya, bisa saja mencetak uang lebih banyak. Jika ekonomi sedang suram, pemerintah dapat mengucurkan uang yang baru dibuat dan menyuntikkan ke perekonomian. Hal ini menyebabkan nilai mata uang menurun.

Jika Anda tiba-tiba menemukan jumlah dolar yang beredar naik dua kali lipat, itu berarti ada dua dolar di mana sebelumnya hanya ada satu. Seseorang yang menjual cokelat untuk satu dolar harus membuat dua kali lebih banyak dengan jumlah dolar bernilai sama seperti sebelumnya, karena dolar tiba-tiba hanya memiliki setengah nilainya.

Fenomena tersebut dinamai dengan inflasi karena harga barang dan jasa meningkat. Inflasi bisa saja sulit dikontrol, dan dapat menurunkan daya beli masyarakat. Bitcoin dirancang untuk memiliki jumlah maksimum koin. Hanya 21 juta Bitcoin yang pernah dibuat sesuai mekanisme aslinya. Artinya, setelah itu jumlah Bitcoin tidak akan bertambah, sehingga inflasi bukan masalah. Bahkan, deflasi—saat harga barang dan jasa jatuh dan nilai uang meningkat—lebih mungkin terjadi di dunia Bitcoin.

Kenyamanan Pribadi

Terkadang, kita tidak ingin orang mengetahui apa yang telah kita beli. Bitcoin adalah mata uang yang relatif pribadi. Di satu sisi, proses trasaksi Bitcoin transparan—berkat blockchain, semua orang tahu seberapa banyak alamat Bitcoin tertentu memegang transaksi. Mereka tahu di mana transaksi tersebut berasal, dan di mana mereka dikirimkan. Di sisi lain, tidak seperti rekening bank konvensional, tidak ada yang tahu siapa pemegang alamat Bitcoin tertentu.

Ilustrasinya seperti memiliki dompet plastik bening tanpa pemilik yang terlihat. Semua orang dapat melihat ke dalam, tapi tidak ada yang tahu siapa itu. Namun, gambaran itu bisa pula menyingkap kebiasaan pengguna Bitcoin yang tidak bijaksana, seperti selalu menggunakan alamat bitcoin yang sama, atau menggabungkan koin dari beberapa alamat ke alamat tunggal. Walhasil, pengguna tipe ini  memiliki risiko lantaran mereka lebih mudah dikenali secara online.

Tak Perlu Mempercayai Orang Lain 

Dalam sistem perbankan konvensional, Anda harus mempercayai orang untuk mengelola uang Anda dengan benar. Anda harus percaya bank, misalnya. Anda mungkin harus mempercayai proses pembayaran dari pihak ketiga. Anda akan sering harus percaya dengan pedagang juga. Organisasi-organisasi ini menuntut potongan sensitif dari informasi penting Anda.

Karena Bitcoin sepenuhnya terdesentralisasi, Anda tidak perlu percaya orang lain ketika menggunakannya. Ketika Anda mengirim transaksi, berarti ini ditandatangani secara digital, dan aman. Seorang penambang yang tidak diketahui identitasnya akan memverifikasi transaksi Bitcoin, kemudian transaksi selesai. Pedagang itu bahkan tidak perlu tahu siapa Anda, kecuali Anda sudah memberitahu mereka.

Sepenuhnya Milik Anda

Tidak ada sistem keuangan elektronik apa pun di mana rekening Anda tidak dimiliki orang lain. Ambil contoh PayPal: jika perusahaan ini memutuskan dengan pelbagai alasan bahwa akun Anda telah disalahgunakan, mereka berhak membekukan semua aset yang ada di rekening, tanpa berkonsultasi terlebih dahulu kepada Anda.

Hal ini selanjutnya terserah kepada Anda untuk memenuhi syarat apapun—yang biasanya relatif ribet—agar rekeing Anda diklarifikasi, sehingga Anda dapat mengakses kembali dana Anda. Dengan Bitcoin, Anda memiliki kunci pribadi dan kunci publik tertentu yang membentuk alamat Bitcoin. Tidak ada yang bisa mengambilnya dari Anda, kecuali jika Anda kehilangan sendiri, atau host (perusahaan penjual domain) dengan layanan dompet berbasis web yang kehilangan kunci itu.

Anda Bisa ‘Mencetak’ Uang Sendiri

Dengan Bitcoin, Anda bisa memproduksi uang sendiri. Dengan Bitcoin, hal itu malah dianjurkan. Anda dapat membeli Bitcoin di pasar terbuka, tetapi Anda juga dapat menambang sendiri jika Anda memiliki daya komputasi yang cukup. Setelah melakukan investasi awal dalam peralatan dan listrik, proses pertambangan Bitcoin selanjutnya bak meninggalkan mesin yang menyala, serta software atau perangkat lunak yang menjalankannya. Siapa sih yang enggak mau komputer mereka bisa menghasilkan uang sambil tidur atau leyeh-leyeh?

Foto: Pixabay, Finansia Magnates 

Jangan Lewatkan 
ATM Bitcoin Menjamur, Kenapa Tak Ada yang Memproduksi Bitcoin? 
Heboh Bitcoin, Makhluk Apakah Itu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar