Merujuk kepada indikator teknis dan pergerakan rata-rata harga Bitcoin, firma perdagangan dan platform investasi terkemuka, Investing.com, menyatakan ada optimisme bagi para pedagang Bitcoin untuk membeli mata uang digital itu demi keuntungan jangka pendek maupun jangka panjang. Pada 9 Februari 2017, harga Bitcoin terjun bebas dari US$ 1.060 ke level US$ 964. Namun, sejak saat itu harga Bitcoin telah pulih, dan naik ke US$ 1.030.
Pekan lalu, People’s Bank of China menghentikan aktivitas penarikan untuk pengguna Bitcoin dan Litecoin di bursa Huobi dan OKCoin. Keduanya adalah dua dari tiga bursa Bitcoin terbesar di Cina yang mengendalikan sekitar 20 persen dari pasar valuta Bitcoin global dengan US$ 50 juta volume perdagangan. Penghentian sementara penarikan Bitcoin pada Huobi dan OKCoin menyebabkan kejutan di pasar valuta Bitcoin.
Akibat
kebijakan yang digulirkan para pedagang panik dan melelang Bitcoin pada
platform pertukaran Bitcoin besar seperti di Bitfinex dan Kraken. Meskipun pasar
valuta Bitcoin dan para pedagang di Cina memiliki ketahanan tersendiri, pasar
Cina tetap tidak bisa menahan penurunan nilai Bitcoin di pasar Amerika Serikat,
yang secara substansial jauh lebih besar dari pasar Bitcoin di Negeri Tembok
Raksasa.
Namun, harga
Bitcoin mulai pulih saat pengguna mulai menyadari bahwa bursa tidak aman dan
platform yang efisien untuk menyimpan Bitcoin. Kurang dari sepekan, harga
Bitcoin mendekati harga semula dan naik menjadi US$ 1.060. Hingga berita ini
diunggah, Jumat, 17 Februari 2017, pukul 18.00, harga Bitcoin di sejumlah bursa
utama antara lain seperti Bitfinex tercatat US$ 1.044,60; CoinDesk (US$ 1.043,44);
dan Bitstamp (1.042,46).
Dengan pertimbangan tingkat ketahanan harga Bitcoin terhadap ketidakpastian pasar dan kemampuannya untuk pulih dengan cepat dalam waktu singkat, laman Investing.com menyarankan apa pun untuk kedua jenis perdagangan, baik jangka pendek maupun panjang untuk Bitcoin, mereka sangat optimistis. Entah itu perdagangan untuk sesi per jam, harian, dan perdagangan bulanan Bitcoin, analis Investing menyarankan: "strong buy".
Dengan pertimbangan tingkat ketahanan harga Bitcoin terhadap ketidakpastian pasar dan kemampuannya untuk pulih dengan cepat dalam waktu singkat, laman Investing.com menyarankan apa pun untuk kedua jenis perdagangan, baik jangka pendek maupun panjang untuk Bitcoin, mereka sangat optimistis. Entah itu perdagangan untuk sesi per jam, harian, dan perdagangan bulanan Bitcoin, analis Investing menyarankan: "strong buy".
Strong buy
adalah istilah di pasar modal yang digunakan merujuk pada suatu saham yang
dipercaya oleh broker atau analisis. Saham itu berpotensi naik cukup
signifikan. Analis atau brokernya sangat percaya diri dengan saham ini. Bedanya
“buy” dan “strong buy” selain ditinjau dari potensi kenaikan, juga dari segi
waktu. Kalau “strong buy” biasanya analis atau broker memperkirakan kenaikan
tersebut bisa dicapai dalam waktu lebih pendek.
Analisis teknis lebih lanjut memnag menunjukkan bahwa harga Bitcoin sudah mendekati US$ 1.050 dari level resistan dalam jangka waktu pendek. Kecuali muncul peristiwa besar atau pengumuman yang mungkin sebagian besar berdampak pada industri Bitcoin dan pengguna dalam waktu dekat, maka tren harga Bitcoin terlihat optimistis, seperti yang dibeberkan oleh Investing.com di antara analisisnya yang lain.
Penulis:
Admin
Foto: Pixabay
Jangan Lewatkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar