Rabu, 15 Februari 2017

Investasi Bitcoin, Bank Top di Jepang Kucurkan US$ 1,75 Juta ke BitFlyer

Sinyal cerah memayungi komunitas Bitcoin di Jepang. Kelompok perbankan terkemuka Jepang mengucurkan US$ 1,75 juta atau Rp 23 miliar ke bursa Bitcoin terbesar di negara itu, BitFlyer. Dana US$ 1,75 juta berasal dari Mizuho Financial Group, Sumitomo Mitsui Financial Group, Mitsubishi UFJ Financial Group, dan Dai-ichi Life Insurance, bagian dari Dai-ichi Life Holdings. 

Seperti yang dikutip dari Cointelegraph, Rabu, 15 Februari 2016, mengutip laporan Nikkei Aisa Review, investasi itu bakal digunakan untuk memuluskan dan membuat biaya pengiriman mata uang digital itu agar lebih murah. Dengan menggandeng BitFlyer, investor berharap pengiriman tersedia sepanjang waktu dan tidak terbatas oleh jam operasional ATM. 

Menurut Bank Dunia, mengatasi tingginya biaya pengiriman remitansi secara global, sejumlah negara, bahkan di tingkat kota, menghadapi tantangan utama yakni bagaimana menemukan pendekatan yang tepat untuk mengatasi kendala itu. Ada pun di tingkat negara tantangan-tantangan itu tergantung yang dihadapi oleh masing-masing negara.

Jepang adalah pasar yang besar untuk peredaran Bitcoin. Negeri Matahari Terbit. Bahkan menggeser Cina sebagai pasar terbesar Bitcoin seiring peraturan baru yang diperkenalkan terhadap bursa di Cina. Jepang dianggap berada di atas Amerika Serikat dan Cina sebagai negara dengan volume perdagangan Bitcoin di dunia. 

Secara global, beberapa startup Bitcoin telah bekerja untuk memperbaiki cara bagaimana memecahkan masalah yang dihadapi metode transfer tradisional. Saat ini metode pengiriman didominasi oleh perusahaan remitansi seperti Western Union, Moneygram, dan RIA. Ketiganya menyumbang lebih dari 25 persen dari volume remitansi tahunan dunia. 

Beberapa startup di Afrika seperti Bitpesa membangun alternatif pembayaran Bitcoin meski mereka masih harus melalui bank. Percobaan itu mencerminkan kelahiran baru industri Bitcoin yang menghasilkan lebih banyak pemain seperti Payphil, Sentbe dan SCI. Tahun lalu, 20 persen pengiriman uang dari Filipina ke Korea Selatan diproses menggunakan Bitcoin.

Foto: Pixabay

Jangan Lewatkan
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar