Seperti yang dikutip dari Cointelegraph, Rabu, 15 Februari 2016, mengutip
laporan Nikkei Aisa Review, investasi itu bakal digunakan untuk memuluskan dan
membuat biaya pengiriman mata uang digital itu agar lebih murah. Dengan menggandeng
BitFlyer, investor berharap pengiriman tersedia sepanjang waktu dan tidak
terbatas oleh jam operasional ATM.
Jepang adalah pasar yang besar untuk peredaran Bitcoin. Negeri Matahari Terbit. Bahkan menggeser Cina sebagai pasar terbesar Bitcoin seiring peraturan baru yang diperkenalkan terhadap bursa di Cina. Jepang dianggap berada di atas Amerika Serikat dan Cina sebagai negara dengan volume perdagangan Bitcoin di dunia.
Secara global, beberapa startup Bitcoin telah bekerja untuk memperbaiki cara bagaimana memecahkan masalah yang dihadapi metode transfer tradisional. Saat ini metode pengiriman didominasi oleh perusahaan remitansi seperti Western Union, Moneygram, dan RIA. Ketiganya menyumbang lebih dari 25 persen dari volume remitansi tahunan dunia.
Beberapa startup di Afrika seperti Bitpesa membangun alternatif pembayaran Bitcoin meski mereka masih harus melalui bank. Percobaan itu mencerminkan kelahiran baru industri Bitcoin yang menghasilkan lebih banyak pemain seperti Payphil, Sentbe dan SCI. Tahun lalu, 20 persen pengiriman uang dari Filipina ke Korea Selatan diproses menggunakan Bitcoin.
Foto:
Pixabay
Jangan Lewatkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar