Minggu, 12 Februari 2017

Nostalgia Bitcoin: Ketika Sekeping Bitcoin Logam Dihargai 1,5 BTC


Banyak cerita menarik di seputar perjalanan sejumlah mata uang digital, seperti Bitcoin, sebelum mencapai ketenarannya. Salahnya kisah Bitcoin yang pada 2010 sempat diabadikan dan dicetak dalam bentuk logam. Cerita ini salah satunya muncul dalam tulisan Jamie Redman, jurnalis teknologi keuangan, yang tinggal di Florida. Ia juga penggemar tetek bengek mata uang digital atau cryptocuurency, semacam Bitcoin.


Redman, yang menulis ratusan artikel soal perkembangan cryptocurrency, menuturkan ceritanya kepada Cointelegraph, Jumat, 10 Februari 2016. Yang menarik, Redman menyinggung kolektor mata uang logam yang sudi membayar 1,5 BTC untuk sekeping Bitcoin logam. Harganya setara US$ 1.500 atau sekitar Rp 20 juta, sementara 1 Bitcoin berbentuk digital dibanderol US$ 1.005 dengan nilai saat ini. Berikut ceritanya:

Awal pekan ini aku mengosongkan dompet Bitcoin di telepon karena aplikasi sedang bermasalah dengan nilainya yang fluktuatif. Saat sedang mengirim Bitcoin ke perangkat penyimpanan, aku tersadar bahwa Bitcoin adalah mata uang kesayanganku. Satu Bitcoin, berdasarkan nilainya, bisa membeli barang-barang digital. Namun, omong-omong soal mata uang, muncul pertanyaan: bisakah Bitcoin lebih berharga ketimbang Bitcoin yang lain?

Bitcoin sudah dikenal sejak delapan tahun lalu karena mempunyai nilai numismatik. Numismatik adalah studi tentang koleksi mata uang, termasuk koin, kulit kerang, uang kertas, dan berbagai jenis mata uang yang digunakan dari waktu ke waktu, termasuk Bitcoin. Sebuah koleksi mata uang bagi pemiliknya memiliki makna yang berbeda, asosiasi, dan sejarah. Bahkan, Bitcoin baik bentuk fisik maupun versi digitalnya memiliki nilai numismatik.

Jika menengok lagi ke belakang, sekitar 2011, ada percakapan menarik di forum Bitcointalk.org bahwa seseorang bersedia membayar 1,5 BTC untuk satu Bitcoin lantaran sejarahnya. Bitcoin logam ini pernah dipakai membeli seloyang pizza pada 2010. Permintaan yang diunggah pada musim panas 2011 itu kontan memancing diskusi di antara anggota forum tentang apakah Bitcoin tertentu dapat bernilai lebih dari Bitcoin yang lain.

Bitcoin di Mata Pemiliknya

Bitcoin fisik juga bisa menarik bagi para kolektor, yang mungkin lebih berharga daripada bentuk digitalnya. Misalnya saja Bitcoin logam yang disebut Casascius Bitcoins dan sempat beredar pada 2011-2013. Ada kasus dari salah atu edisi penerbitan Casascius bernilai nominal lebih tinggi dari koin itu sendiri. Seni mengumpulkan koin sudah ada sejak zaman baheulea, dan hobi ini terus hidup dengan mengumpulkan bitcoin fisik.

Seiring tahun-tahun berlalu, kan sangat mungkin bahwa transaksi atau koin zaman kuno jika ditambahkan nilainya dengan sepotong kenangan bisa dijual lebih tinggi dari harga satu Bitcoin saat ini. Selain itu, individu juga bisa menambahkan beberapa bentuk metadata ke Bitcoin sedemikian rupa untuk menciptakan warna lain dari koleksi mata uang digital.


Tahun lalu Smithsonian (museum milik pemerintah Amerika Serikat yang berlokasi di Washington, DC) membuka pameran baru dengan tema Koleksi Numismatik Nasional, termasuk Bitcoin.

Beberapa Bitcoin pertama yang pernah kumiliki di ponsel, dan tidak ada nilai tambah di dalam dompetnya. Bitcoin ini mungkin penting untuk saya, tetapi bagi orang lain kemungkinan besar tidak akan bernilai lebih tinggi daripada harga beli Bitcoin saat ini.”

Foto: Pixabay, Cointelegraph, Reason Data

Jangan Lewatkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar