Rabu, 01 Maret 2017

5 Teori Konspirasi di Balik Misteri Bitcoin


Banyak kisah yang telah dituturkan dan ditulis tentang Bitcoin. Meski demikian ada beberapa penggal cerita yang tetap misteri bagi semua orang. Tidak ada yang tahu pasti siapa pencipta Bitcoin, atau mengapa ia dirancang dengan caranya sekarang. Beberapa teori konspirasi mengenai Bitcoin muncul di Internet selama beberapa tahun terakhir, beberapa di antaranya tampak lebih kredibel daripada kisah yang lain. 

#5 Negara Besar Terlibat Perang Bitcoin

Berbalik ke masa akhir 2013 ketika teori konspirasi menarik muncul di forum bitcointalk, ajang berkumpulnya para pegiat Bitcoin di dunia maya. Seseorang yang tak diketahui persis identitasnya melempar gagasan tentang bagaimana pemerintahan di negara-negara besar—khususnya Amerika Serikat dan Cina—memborong Bitcoin secara besar-besaran yang kemungkinan untuk keperluan mereka sendiri.


Mengingat betapa kedua pemerintah telah menentang Bitcoin sejak awal, teori ini sepertinya merupakan hal yang tidak mungkin bakal terjadi. Setidaknya, para pejabat pemerintahan yang menjadi insider bisa mengembuskan isu-isu negatif soal Bitcoin kepada masyarakat untuk meraup uang murah. Tapi tidak ada pejabat kedua negara yang melakukannya. Kendati teori ini tidak pernah terbukti, tapi agak masuk akal juga.


#4 Bitcoin adalah Proyek NSA

Salah satu teori konspirasi yang lebih populer menyebutkan Bitcoin diciptakan Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) sebagai “uji coba”. Satoshi Nakamoto, yang identitasnya masih belum diketahui hingga kini, diyakini hanya nama samaran untuk cryptocurrency rahasia yang digagas NSA. Sebabnya, NSA memiliki sistem data dengan algoritma SHA-256, sehingga Bitcoin jauh lebih aman ketimbang dugaan kita selama ini. Teori ini tak pernah terbukti dan hanya dagelan semata.


#3 Cina Penemu Bitcoin

Mengingat Cina selalu tertarik untuk menguasai Bitcoin, banyak yang percaya mata uang digital ini ciptaan pengembang Cina. Meski tidak jelas mengapa ini menjadi cerita, banyak yang percaya Cina menciptakan Bitcoin untuk menggantikan ketergantungan mereka pada dolar AS. Sementara itu Cina sudah menyepakati sistem pembayaran—bersama Rusia dan negara lain—canggih seperti
Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT). Jadi, teori mereka menciptakan Bitcoin untuk menggantikan dolar diragukan.


#2 Satoshi Nakamoto adalah Kecerdasan Buatan?

Bisa jadi ini alasan yang sangat bagus mengapa tidak ada orang yang mampu “membuka kedok” Satoshi Nakamoto. Meski banyak orang yang memburu identitasnya selama bertahun-tahun, boleh jadi Satoshi Nakamoto tak sepenuhnya manusia. Sejumlah pihak berspekulasi, Satoshi nama samaran untuk artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang diciptakan pemerintah rahasia. Ini teori yang berkembang "jauh di luar sana". Kendati demikian isu ini memicu beberapa diskusi di sepanjang perjalanan Bitcoin.


#1 JPMorgan Penyebab Bangkrutnya Mt. GOX

Walaupun teori ini hanya dijadikan sebagai olok-olok, ada beberapa faktor menarik yang tampaknya tak bisa dianggap remeh. Sebelum bangkrut, Mt. GOX mendongkrak harga Bitcoin ke batas yang lebih tinggi ketika titik itu mengancam “status” emas sebagai aset safe-haven bagi dunia. Lembaga keuangan JP Morgan disebut mengatur “kecelakaan” nilai Bitcoin dengan menjual lebih dari 8.000 koin untuk menenggelamkan harga.

Pada saat yang sama, JPMorgan mengeksploitasi rapuhnya sistem Mt. GOX, selagi artikel anti-Bitcoin diekpose habis oleh media mainstream. Semua konsep ini terdengar masuk akal, tergantung seberapa besar dugaan Anda. Benar bahwa institusi besar JPMorgan melihat celah memanfatakan Bitcoin, namun mendukung teknologi yang mendasarinya. Walau demikian, lembaga ini sangat diragukan dengan sengaja akan menghancurkan harga bitcoin.

Penulis: Admin
Foto: Pixabay

Jangan Lewatkan

Bursa Bitcoin Bitfinex ‘Diusir’ dari Washington, Ini Sebabnya

Bursa pertukaran Bitcoin, Bitfinex, tiba-tiba menarik diri dari Negeara Bagian Washington, Amerika Serikat, menyusul adanya peraturan baru di wilayah tersebut. Dalam laporan yang dirilis Reddit, Rabu, 1 Maret 2017, mengutip pengguna yang juga warga Washington, Bitfinex menyatakan perusahaan itu perlu mendapatkan lisensi untuk terus melayani kliennya.

“Saat ini, kami tidak mendapatkan lisensi mengirimkan dana di Washington. Dengan demikian kami tidak akan lagi berbisnis dengan pelanggan Washington yang terverifikasi sesegera mungkin,” demikian Bitfinex. Para pedagang dan pengguna yang berbasis di Washington diberikan batas waktu sampai Rabu untuk menarik dana mereka.

Sifat tambal sulam terhadap persyaratan peraturan di Amerika Serikat menjadi masalah utama dari bisnis mata uang digital atau cryptocurrency. Di sepanjang semenanjung New York, skema Bitlicense terkenal karena mengakibatkan eksodus besar-besaran dari startup Bitcoin bersama dengan pemblokiran pengguna Bitcoin.

Bitfinex sendiri sedang mengalami pekan yang sibuk setelah sebelumnya direpotkan dengan serangan DDOS saat perusahaan itu mengirimkan aktivitas perdagangan Bitcoin ke dalam sistem overdrive mereka. Awal pekan ini, kolega Bitfinex, Coinbase, mengumumkan bahwa perusahaan terkemuka itu tidak lagi melayani pelanggan di Hawaii.


Pihak berwenang di Hawaii menganggap bisnis mata uang digital alias cryptocurrency perlu menyimpan mata uang atau nilai mata uang yang lebih besar dari mata uang konvensional sebagai cadangan. Coinbase pun akhirnya meminta para pelanggan untuk menarik dana dan menutup rekening mereka di perusahaan tersebut.

Penulis: Admin
Foto: Pixabay

Analisis: Harga Bitcoin Antara US$ 2.000-3.000 hingga Akhir 2017


Pergerakan harga Bitcoin mengalami volatilitas di awal 2017. Volatilitas yang cepat itu berasal dari kombinasi antara sentimen harga dan kebijakan pemerintah dalam upaya meregulasi lingkungan Bitcoin. Komunitas Bitcoin di Cina mengalami aneka gejolak yang mengejutkan, salah satu yang terbaru adalah suspensi penarikan Bitcoin dan Litecoin oleh dua bursa terbesar negara tersebut lantaran kekhawatiran terhadap peraturan setempat.

Meskipun frekuensi aktivitas dan berita menyebabkan Bitcoin serta pasar mata uang digital alternatif atau altcoin sangat fluktuatif, para trader bersikeras ada lebih banyak peluang meskipun tipis sepanjang tahun ini. Direktur BitLox, Dana Coe, mencatat selama 2017 pengaruh pengetatan peraturan terkait bursa di Cina memang sangat signifikan. Namun, ia menjelaskan fenomena tersebut agaknya menyisakan sedikit teka-teki.

Coe mengatakan pemerintah Negeri Panda tidak punya alasan mengkhawatirkan Bitcoin sebagai jalur pelarian modal. "Sesungguhnya, jika seseorang membawa RMB (renmimbi atau yuan) dan membeli Bitcoin, apakah ini berpengaruh terhadap RMB? Toh, uang tetap di negeri ini, tidak ada cadangan modal dari mata uang asing yang habis dan peredaran penggunaan mata uang akan meningkat (fenomena ini diakui semua ekonom sebagai gejala yang baik).”

Coe mencatat, sebagian besar tindakan regulasi pemerintah dalam menindak apa yang mereka anggap sebagai pinjaman berlebihan untuk perilaku spekulatif, dalam arti sesungguhnya, hal itu akan hilang dengan sendirinya. Dia menjelaskan selama pemerintah menegaskan bahwa kerugian adalah tanggung jawab pedagang sebagai individu dan pasar berjalan transparan, maka regulasi bukan menjadi ancaman permanen untuk Bitcoin.

Investor dan analis Bitcoin, Jonathan Millet, yakin akan ada dorongan ke atas yang signifikan terhadap harga Bitcoin Maret 2017. Prediksinya didasarkan pada persepsi publik terhadap kemungkinan dibukanya kembali aktivitas penarikan Bitcoin di bursa Cina dan keputusan badan pengatur perdagangan Bitcoin (ETF). Millet juga menilai bakal lebih banyak negara akan terlibat dengan kebijakan untuk meregulasi Bitcoin sepanjang tahun ini.

Dia mencatat regulasi itu berkembang ke arah positif yang mendorong Bitcoin menjadi lebih legal dan lebih diterima oleh masyarakat awam. Millet memperkirakan kenaikan harga Bitcoin yang signifikan di ujung 2017. "Melewati sisa 2017 kita akan melihat pengaruh lanjutan, lebih banyak merger dan akuisisi. Ada konsensus sebagian besar pengembang terkemuka dan analis teknis yang menyebut harga Bitcoin di antara US$ 2.000-3000 di akhir 2017.”

Penulis: Admin
Foto: Cointelegraph

Trik Jitu Untung Terus dalam Berdagang Bitcoin Ala Oscar Darmawan



Bagi para pemula di dunia mata uang digital Bitcoin, mungkin Anda sudah bosan bermain faucet dengan memencet layar ponsel android . Selain banyak memakan waktu serta banyak menyedot data Internet—kecuali pengguna yang memiliki jaringan WIFI—hasilnya pun bagi sebagian pengguna tak sepadan dengan pengorbanannya.

Nah, kemudian timbul niat untuk melakukan trading atau jual-beli di pasar Bitcoin. Berdagang Bitcoin bagi sebagian trader lebih banyak menghasilkan keuntungan ketimbang bermain faucet. Tapi patut diingat, trading Bitcoin penuh risiko. Hari ini Anda kemungkinan bisa untung 100 ribu satoshi, tapi besok hari Anda malah merugi 1 juta satoshi.

Melalui tulisan ini, BitcoinKepo ingin memberikan tips dan trik dasar yang bisa digunakan pengguna Bitcoin dalam meraih keuntungan saat berdagang Bitcoin. Tulisan ini pembaruan dari artikel beberapa waktu lalu—tapi masih relevan untuk situasi sekarang—yang pernah ditulis Oscar Darmawan, dedengkot dunia Bitcoin sekaligus pendiri bursa VIP Bitcoin.

Dalam tulisannya, Oscar mengingatkan, bahwa perdagangan Bitcoin sangat berbeda dengan trading di bursa saham atau forex karena istilah trading-nya sudah berbeda. Dalam forex kita mengenal dua istilah, yakni long dan short. Long yaitu menargetkan harga naik untuk mendapatkan profit dan short yaitu mengincar harga turun untuk mendapatkan profit.

Sedangkan di dalam perdagangan Bitcoin, kondisinya jauh lebih mirip dengan jual-beli barang secara online, yaitu buy dan sell. Buy artinya Anda benar-benar membeli barang berupa Bitcoin dan sell artinya Anda benar-benar menjual barang berupa Bitcoin. Sehingga profitnya pun simpel, yaitu harga jual dikurangi dengan harga beli.

Jadi tak ada istilah margin call dalam perdagangan Bitcoin. Yang ada jual barang menghasilkan untung atau rugi. Margin call di dunia forex merujuk pada peringatan dari broker bahwa margin deposit Anda di bawah minimum level karena harga berlawanan arah terhadap posisi yang dipasang. “Forex dan Bitcoin itu tidak sama, jangan dipaksakan,” ucap Oscar dalam tulisannya tersebut.


Tips Berdagang Bitcoin

Dalam berdagang Bitcoin, pengguna harus punya tujuan dan berfokus, jangan galau. Sebabnya, terkadang pemula, terutama pengguna idealis, sering galau harus mengumpulkan Bitcoin atau justru mengejar untung dalam berjualan Bitcoin. “Kalau Anda sudah memutuskan menjadi trader, maka maaf anda harus mengubur jiwa idealis dalam-dalam,” ucap Oscar.

Oscar mengingatkan, dalam berdagang Bitcoin, trader mengumpulkan rupiah dari hasil selisih jual dan beli bukan mengumpulkan barang berupa Bitcoin. “Memegang Bitcoin artinya Anda sedang memegang barang yang harus dijual, Memegang Rupiah artinya sedang mencari posisi terbaik untuk membeli dagangan,” demikian Oscar berpesan.


Trik Dagang Bitcoin Jika Pasar Super Positif

Kondisi pasar positif artinya ada kecenderungan harga Bitcoin terus naik sepanjang hari. Umpamanya, pagi ini harga Rp 15.100.000, beberapa jam kemudian Rp 15.200.000 berikutnya Rp 15.400.000 dan seterusnya. Pada kondisi ini perdagangan cenderung mudah. Kenapa? Karena Anda cukup membeli di harga murah dan menjualnya di harga yang sedikit lebih tinggi dari harga beli.

Menurut Oscar, nikmati saja profitnya hingga kenaikan harga pasar menuju titik jenuh. Ketika pada titik jenuh inilah Anda harus berhenti membeli dan menunggu harga turun kembali. Jangan serakah menentukan target penjualan, selama sudah profit maka biasakan diri untuk puas dan jangan mencoba menjual di harga yang tidak masuk akal kecuali Anda benar-benar yakin.”


Trik Dagang Bitcoin Jika Pasar Super Negatif

Situasi pasar yang sangat negatif ini paling ditakutkan pedagang Bitcoin. Bagaimana jika harga cenderung turun terus? Pagi ini Rp 15.400.000, beberapa jam kemudian turun ke Rp 15.100.000, beberapa jam lagi ke Rp 15.000.000. Kalau mencoba membeli lalu mencoba menjual di harga lebih tinggi dari harga beli sebelumnya bakalan pastinya menjadi rugi.

Sebabnya, tidak ada pengguna atau trader yang mau membeli Bitcoin Anda jauh di atas harga pasar kecuali pembeli yang benar-benar sedang membutuhkan. Oscar mengingatkan, pembeli juga orang pintar yang tahu berapa harga beli yang pantas saat membeli. “Tapi kondisi pasar yang cenderung turun sebenarnya jika cukup smart ada keuntungan tersendiri.”

Oscar memisalkan kondisi pasar super negatif ini dalam ilustrasi transaksi yang dilakukan oleh si Anton. Si Anton mempunyai saldo Bitcoin sebanyak 3 BTC yang dia beli pada harga Rp 15.300.000. Padahal saat ini harga Bitcoin sedang bertengger di Rp 15.200.000 apabila Anton memaksa menjualnya, maka Anton akan tekor Rp 300.000.

Tetapi Anton menyadari harga Bitcoin akan cenderung turun di harga pasar internasional menjadi Rp 14.900.000 karena pasar internasional pun sedang menurun yang pasti akan diikuti oleh pasar Indonesia. Maka Anton menjual 3 Bitcoinnya di harga Rp 15.200.000, sehingga Anton mendapatkan Rp 45.600.000.

Dengan uang itu Anton berhasil lagi membeli Bitcoin di Rp 15.000.000 karena pasar bergerak sesuai yang diperkirakan maka dengan Rp 45.600.00 Anton dapat membeli 3,04 BTC. Ternyata besoknya harga Bitcoin bergerak naik menjadi Rp 15.200.000 kembali dan Anton menjual seluruh Bitcoin menjadi Rp 46.230.000, itu berarti keuntungan Rp 630.000.

Berdasarkan contoh kasus di atas terlihat jika terjadi kesalahan pembelian sebelumnya kita dapat mengambil kesempatan turunnya harga yang tajam untuk menambah keuntungan dengan cara tersebut atau setidaknya mengurangi kerugian. “Berani menjual di harga lebih murah pada saat pasar negatif sehingga bisa mendapatkan profit,” kata Oscar.


Trik Dagang Bitcoin Jika Pasar Stagnan

Kondisi pasar yang stagnan, menurut Oscar, bakal cenderung membosankan tetapi hal ini mempunyai keuntungan tersendiri bagi para pedagang kelas kecil. Sebabnya, harga sangat mudah diprediksi. Anda cukup pasang jaring harga beli di tingkat low dan harga jual sedikit diatas harga beli, maka keuntungan di dapatkan.

Ulangi terus aksi pasang jaring Anda setiap jamnya. Oscar mengibaratkan pasar Bitcoin cenderung seperti main ping pong: tik-tok-tik-tok-tik-tok. “Setiap tik-tok-nya adalah bunyi profit Anda. Dengarkan bunyi tik tok tik tok pada saat pasar stagnan sambil tersenyum,” ucap Oscar lagi.

Penulis: Admin
Foto: Pixabay, Befast TV
Sumber Asli: VIP Bitcoin

Sanggahan:
BitcoinKepo tidak pernah mendorong atau menggiring pembaca untuk berdagang Bitcoin. Perdagangan Bitcoin mengandung risiko. Tulisan ini seperti yang dicantumkan penulis dalam blog-nya adalah benar-benar murni opini dari penulis. Ikut dalam berdagang dalam Bitcoin adalah keputusan independen dari trader atau investor.

Jangan Lewatkan