Rabu, 01 Maret 2017

Analisis: Harga Bitcoin Antara US$ 2.000-3.000 hingga Akhir 2017


Pergerakan harga Bitcoin mengalami volatilitas di awal 2017. Volatilitas yang cepat itu berasal dari kombinasi antara sentimen harga dan kebijakan pemerintah dalam upaya meregulasi lingkungan Bitcoin. Komunitas Bitcoin di Cina mengalami aneka gejolak yang mengejutkan, salah satu yang terbaru adalah suspensi penarikan Bitcoin dan Litecoin oleh dua bursa terbesar negara tersebut lantaran kekhawatiran terhadap peraturan setempat.

Meskipun frekuensi aktivitas dan berita menyebabkan Bitcoin serta pasar mata uang digital alternatif atau altcoin sangat fluktuatif, para trader bersikeras ada lebih banyak peluang meskipun tipis sepanjang tahun ini. Direktur BitLox, Dana Coe, mencatat selama 2017 pengaruh pengetatan peraturan terkait bursa di Cina memang sangat signifikan. Namun, ia menjelaskan fenomena tersebut agaknya menyisakan sedikit teka-teki.

Coe mengatakan pemerintah Negeri Panda tidak punya alasan mengkhawatirkan Bitcoin sebagai jalur pelarian modal. "Sesungguhnya, jika seseorang membawa RMB (renmimbi atau yuan) dan membeli Bitcoin, apakah ini berpengaruh terhadap RMB? Toh, uang tetap di negeri ini, tidak ada cadangan modal dari mata uang asing yang habis dan peredaran penggunaan mata uang akan meningkat (fenomena ini diakui semua ekonom sebagai gejala yang baik).”

Coe mencatat, sebagian besar tindakan regulasi pemerintah dalam menindak apa yang mereka anggap sebagai pinjaman berlebihan untuk perilaku spekulatif, dalam arti sesungguhnya, hal itu akan hilang dengan sendirinya. Dia menjelaskan selama pemerintah menegaskan bahwa kerugian adalah tanggung jawab pedagang sebagai individu dan pasar berjalan transparan, maka regulasi bukan menjadi ancaman permanen untuk Bitcoin.

Investor dan analis Bitcoin, Jonathan Millet, yakin akan ada dorongan ke atas yang signifikan terhadap harga Bitcoin Maret 2017. Prediksinya didasarkan pada persepsi publik terhadap kemungkinan dibukanya kembali aktivitas penarikan Bitcoin di bursa Cina dan keputusan badan pengatur perdagangan Bitcoin (ETF). Millet juga menilai bakal lebih banyak negara akan terlibat dengan kebijakan untuk meregulasi Bitcoin sepanjang tahun ini.

Dia mencatat regulasi itu berkembang ke arah positif yang mendorong Bitcoin menjadi lebih legal dan lebih diterima oleh masyarakat awam. Millet memperkirakan kenaikan harga Bitcoin yang signifikan di ujung 2017. "Melewati sisa 2017 kita akan melihat pengaruh lanjutan, lebih banyak merger dan akuisisi. Ada konsensus sebagian besar pengembang terkemuka dan analis teknis yang menyebut harga Bitcoin di antara US$ 2.000-3000 di akhir 2017.”

Penulis: Admin
Foto: Cointelegraph

Trik Jitu Untung Terus dalam Berdagang Bitcoin Ala Oscar Darmawan



Bagi para pemula di dunia mata uang digital Bitcoin, mungkin Anda sudah bosan bermain faucet dengan memencet layar ponsel android . Selain banyak memakan waktu serta banyak menyedot data Internet—kecuali pengguna yang memiliki jaringan WIFI—hasilnya pun bagi sebagian pengguna tak sepadan dengan pengorbanannya.

Nah, kemudian timbul niat untuk melakukan trading atau jual-beli di pasar Bitcoin. Berdagang Bitcoin bagi sebagian trader lebih banyak menghasilkan keuntungan ketimbang bermain faucet. Tapi patut diingat, trading Bitcoin penuh risiko. Hari ini Anda kemungkinan bisa untung 100 ribu satoshi, tapi besok hari Anda malah merugi 1 juta satoshi.

Melalui tulisan ini, BitcoinKepo ingin memberikan tips dan trik dasar yang bisa digunakan pengguna Bitcoin dalam meraih keuntungan saat berdagang Bitcoin. Tulisan ini pembaruan dari artikel beberapa waktu lalu—tapi masih relevan untuk situasi sekarang—yang pernah ditulis Oscar Darmawan, dedengkot dunia Bitcoin sekaligus pendiri bursa VIP Bitcoin.

Dalam tulisannya, Oscar mengingatkan, bahwa perdagangan Bitcoin sangat berbeda dengan trading di bursa saham atau forex karena istilah trading-nya sudah berbeda. Dalam forex kita mengenal dua istilah, yakni long dan short. Long yaitu menargetkan harga naik untuk mendapatkan profit dan short yaitu mengincar harga turun untuk mendapatkan profit.

Sedangkan di dalam perdagangan Bitcoin, kondisinya jauh lebih mirip dengan jual-beli barang secara online, yaitu buy dan sell. Buy artinya Anda benar-benar membeli barang berupa Bitcoin dan sell artinya Anda benar-benar menjual barang berupa Bitcoin. Sehingga profitnya pun simpel, yaitu harga jual dikurangi dengan harga beli.

Jadi tak ada istilah margin call dalam perdagangan Bitcoin. Yang ada jual barang menghasilkan untung atau rugi. Margin call di dunia forex merujuk pada peringatan dari broker bahwa margin deposit Anda di bawah minimum level karena harga berlawanan arah terhadap posisi yang dipasang. “Forex dan Bitcoin itu tidak sama, jangan dipaksakan,” ucap Oscar dalam tulisannya tersebut.


Tips Berdagang Bitcoin

Dalam berdagang Bitcoin, pengguna harus punya tujuan dan berfokus, jangan galau. Sebabnya, terkadang pemula, terutama pengguna idealis, sering galau harus mengumpulkan Bitcoin atau justru mengejar untung dalam berjualan Bitcoin. “Kalau Anda sudah memutuskan menjadi trader, maka maaf anda harus mengubur jiwa idealis dalam-dalam,” ucap Oscar.

Oscar mengingatkan, dalam berdagang Bitcoin, trader mengumpulkan rupiah dari hasil selisih jual dan beli bukan mengumpulkan barang berupa Bitcoin. “Memegang Bitcoin artinya Anda sedang memegang barang yang harus dijual, Memegang Rupiah artinya sedang mencari posisi terbaik untuk membeli dagangan,” demikian Oscar berpesan.


Trik Dagang Bitcoin Jika Pasar Super Positif

Kondisi pasar positif artinya ada kecenderungan harga Bitcoin terus naik sepanjang hari. Umpamanya, pagi ini harga Rp 15.100.000, beberapa jam kemudian Rp 15.200.000 berikutnya Rp 15.400.000 dan seterusnya. Pada kondisi ini perdagangan cenderung mudah. Kenapa? Karena Anda cukup membeli di harga murah dan menjualnya di harga yang sedikit lebih tinggi dari harga beli.

Menurut Oscar, nikmati saja profitnya hingga kenaikan harga pasar menuju titik jenuh. Ketika pada titik jenuh inilah Anda harus berhenti membeli dan menunggu harga turun kembali. Jangan serakah menentukan target penjualan, selama sudah profit maka biasakan diri untuk puas dan jangan mencoba menjual di harga yang tidak masuk akal kecuali Anda benar-benar yakin.”


Trik Dagang Bitcoin Jika Pasar Super Negatif

Situasi pasar yang sangat negatif ini paling ditakutkan pedagang Bitcoin. Bagaimana jika harga cenderung turun terus? Pagi ini Rp 15.400.000, beberapa jam kemudian turun ke Rp 15.100.000, beberapa jam lagi ke Rp 15.000.000. Kalau mencoba membeli lalu mencoba menjual di harga lebih tinggi dari harga beli sebelumnya bakalan pastinya menjadi rugi.

Sebabnya, tidak ada pengguna atau trader yang mau membeli Bitcoin Anda jauh di atas harga pasar kecuali pembeli yang benar-benar sedang membutuhkan. Oscar mengingatkan, pembeli juga orang pintar yang tahu berapa harga beli yang pantas saat membeli. “Tapi kondisi pasar yang cenderung turun sebenarnya jika cukup smart ada keuntungan tersendiri.”

Oscar memisalkan kondisi pasar super negatif ini dalam ilustrasi transaksi yang dilakukan oleh si Anton. Si Anton mempunyai saldo Bitcoin sebanyak 3 BTC yang dia beli pada harga Rp 15.300.000. Padahal saat ini harga Bitcoin sedang bertengger di Rp 15.200.000 apabila Anton memaksa menjualnya, maka Anton akan tekor Rp 300.000.

Tetapi Anton menyadari harga Bitcoin akan cenderung turun di harga pasar internasional menjadi Rp 14.900.000 karena pasar internasional pun sedang menurun yang pasti akan diikuti oleh pasar Indonesia. Maka Anton menjual 3 Bitcoinnya di harga Rp 15.200.000, sehingga Anton mendapatkan Rp 45.600.000.

Dengan uang itu Anton berhasil lagi membeli Bitcoin di Rp 15.000.000 karena pasar bergerak sesuai yang diperkirakan maka dengan Rp 45.600.00 Anton dapat membeli 3,04 BTC. Ternyata besoknya harga Bitcoin bergerak naik menjadi Rp 15.200.000 kembali dan Anton menjual seluruh Bitcoin menjadi Rp 46.230.000, itu berarti keuntungan Rp 630.000.

Berdasarkan contoh kasus di atas terlihat jika terjadi kesalahan pembelian sebelumnya kita dapat mengambil kesempatan turunnya harga yang tajam untuk menambah keuntungan dengan cara tersebut atau setidaknya mengurangi kerugian. “Berani menjual di harga lebih murah pada saat pasar negatif sehingga bisa mendapatkan profit,” kata Oscar.


Trik Dagang Bitcoin Jika Pasar Stagnan

Kondisi pasar yang stagnan, menurut Oscar, bakal cenderung membosankan tetapi hal ini mempunyai keuntungan tersendiri bagi para pedagang kelas kecil. Sebabnya, harga sangat mudah diprediksi. Anda cukup pasang jaring harga beli di tingkat low dan harga jual sedikit diatas harga beli, maka keuntungan di dapatkan.

Ulangi terus aksi pasang jaring Anda setiap jamnya. Oscar mengibaratkan pasar Bitcoin cenderung seperti main ping pong: tik-tok-tik-tok-tik-tok. “Setiap tik-tok-nya adalah bunyi profit Anda. Dengarkan bunyi tik tok tik tok pada saat pasar stagnan sambil tersenyum,” ucap Oscar lagi.

Penulis: Admin
Foto: Pixabay, Befast TV
Sumber Asli: VIP Bitcoin

Sanggahan:
BitcoinKepo tidak pernah mendorong atau menggiring pembaca untuk berdagang Bitcoin. Perdagangan Bitcoin mengandung risiko. Tulisan ini seperti yang dicantumkan penulis dalam blog-nya adalah benar-benar murni opini dari penulis. Ikut dalam berdagang dalam Bitcoin adalah keputusan independen dari trader atau investor.

Jangan Lewatkan

Selasa, 28 Februari 2017

Harga Bitcoin Terus Perkasa, Cetak Rekor Baru di US$ 1.210

Harga Bitcoin tidak menunjukkan tanda-tanda penurunan di bawah level tertingginya sepanjang masa. Setelah diperdagangkan di atas US$ 1.000 selama lebih dari dua pekan, harga Bitcoin kini oleh para analis disebut telah membentuk titik keseimbangan baru. Mata uang digital atau cryptocurrency terbesar itu sudah menikmati rentangan kenaikan terpanjang dalam sejarah di atas US$ 1.000, yang dimulai pada 14 Februari 2017.

Selama periode ini, harga Bitcoin terus naik hingga mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah dari US$ 1.186,33 pada 23 Februari 2017 dan kemudian naik ke tingkat rekor baru selama sesi berikut. Menurut CoinDesk Bitcoin Price Index (BPI), mata uang digital baru-baru ini mencapai tertinggi baru sepanjang masa melewati rekor sebelumnya, ketika berada di posisi US$ 1.210,16 pada pukul 03.00 waktu setempat atau Rabu dini hari.

Pada saat laporan ini diunggah, Rabu, 1 Maret 2017, harga Bitcoin turun tipis dari tingkat tertingginya dan diperdagangkan pada US$ 1,196.38. Namun, sejumlah pengamat pasar Bitcoin menegaskan, harga Bitcoin bisa segera menikmati kenaikan signifikan jika otoritas bursa Amerika Serikat menyetujui proposal Winklevoss Bitcoin ETF, yang akan mengucurkan dananya di bursa. Keputusan tersebut memiliki tenggat waktu persetujuan pada 11 Maret 2017.

Menurut sejumlah analis, para trader sudah memasukkan faktor persetujuan proposal Winklevoss dalam volatilitas harga Bitcoin. Tapi banyak pengamat pasar kemungkinan proposal Winklevoss untuk disetujui oleh otoritas keuangan sangat tipis. Investor dan pengusaha Vinny Lingham, misalnya, memberikan angka 10-15 persen untuk kemungkinan proposal itu disetujui dalam postingan blog-nya baru-baru ini.

Sementara Spencer Bogart, mantan analis bank investasi Needham & Co LLC, mengindikasikan kemungkinan otoritas bursa memberikan persetujuan kurang dari 25 persen. Jika proposal Winklevoss disetujui, demikian prediksi para analis, maka faktor ini bisa mendongkrak kenaikan harga Bitcoin yang tajam. Namun sebaliknya, jika hasilnya adalah penolakan dari ETF, hal ini bisa mendorong harga Bitcoin terjun ke jurang,

Namun, di tengah situasi yang tidak menentu tersebut, menurut laporan CoinDesk, harga Bitcoin mengalami sedikit volatilitas dalam beberapa hari terakhir, yang bergerak antara US$ 1.170 dan US$ 1.210. Bahkan harga Bitcoin masih menikmati kenaikan yang terus stabil. Adapun harga Bitcoin di dua bursa utama Indonesia tercatat hampir serupa, yakni VIP Bitcoin di level Rp 15.310.100 dan Luno di posisi Rp 15.330.500.

Penulis: Admin